Dunia Internasional Kutuk Israel

Serang Kapal Kemanusiaan, 19 Penumpang Tewas

GAZA,(GM)-
Serangan brutal Israel terhadap Kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza hingga menyebabkan 19 penumpangnya tewas dan 50 lainnya luka-luka, memunculkan reaksi keras dari dunia internasional, Senin (31/5). Dunia berduka dan mengutuk serangan membabi buta tentara Israel tersebut.

Dunia internasional menyebut serangan yang dilakukan Israel di perairan internasional sekitar 65 km dari Pantai Gaza tersebut, sebagai bentuk kebiadaban dan tidak berperikemanusiaan.

Bahkan pemerintahan negara-negara Barat mengutuk pembunuhan warga sipil dalam operasi militer Israel terhadap kapal kemanusiaan internasional yang bertujuan ke Gaza tersebut. Sekjen PBB Ban Ki-moon juga mengecam penyerangan Israel itu. Menurut Ban, penting untuk dilakukan investigasi penuh atas insiden maut itu.

Kecaman juga disampaikan pemerintah Italia yang telah meminta Uni Eropa untuk menemukan fakta-fakta seputar penyerangan itu. “Saya mengutuk sekeras-kerasnya pembunuhan warga sipil tersebut,” tegas Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini.

Pemerintah Prancis dan Jerman juga mengecam dan menyatakan kaget atas peristiwa yang terjadi di perairan internasional, sekitar 65 km lepas Pantai Gaza itu. Buntut penyerangan Israel ini, para dubes Uni Eropa akan menggelar pertemuan untuk membahas kejadian tersebut.

Hal serupa dilakukan negara-negara Arab, termasuk Indonesia yang mengutuk aksi keji Israel tersebut. Suriah bahkan telah meminta Liga Arab menggelar sidang darurat. Liga Arab telah mendukung pembicaraan damai tak langsung antara otoritas Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas dengan Israel yang dimulai bulan lalu.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengecam keras penyerangan Israel. Ia menyebut tindakan Israel itu tidak manusiawi. Menurut pemimpin republik Islam itu, penyerangan Israel tersebut justru menunjukkan kelemahan negeri Yahudi itu.

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa mengutuk keras serangan tentara Israel. Pemerintah juga siap bekerja sama dengan dunia internasional, untuk memastikan Israel bertanggung jawab atas aksi penyerangan ini.

Kutukan terhadap Israel juga disampaikan Turki dan Palestina. Bahkan Turki sudah menarik dubesnya dari Israel. Sedangkan kelompok Hamas di Palestina meminta agar Dewan Keamanan PBB segera bersidang untuk menentukan sikap.

Israel menyerang kapal Mavi Marmara yang ditumpangi sekitar 700 relawan dari banyak negara saat masih berada di kawasan laut internasional. Kini kapal itu dibawa pihak Israel ke sebuah pelabuhan. Mavi Marmara adalah satu dari enam kapal Armada Kebebasan (Freedom Flotilla) yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Konvoi kapal kemanusiaan tersebut diserang saat mencoba menembus blokade Israel atas Gaza guna mengantarkan barang-barang bantuan untuk rakyat Gaza. Blokade Israel dan Mesir atas Gaza telah berlangsung selama tiga tahun.

Simpang siur

TV Al Jazeera memberitakan melalui running text, korban tewas mencapai 19 orang. “Berdasarkan sumber berita di Israel, 19 orang tewas dalam serangan di atas kapal tersebut,” demikian berita tersebut sekitar pukul 17.00 WIB.

Belum ada pihak yang bisa memastikan berapa jumlah korban tewas. Namun Israel memastikan pihaknya melakukan penembakan dengan peluru tajam karena sebelumnya tentaranya dikeroyok para penumpang kapal.

Sekitar 750 orang dari 50 negara terlibat dalam misi kemanusiaan Freedom Flotilla. Mereka yang menganut kepercayaan yang berbeda dari aneka profesi ini, bersatu padu, mencoba menerobos blokade Israel atas Gaza, Palestina tersebut dengan membawa bantuan.

Sejumlah media asing menulis, di antara rombongan tersebut ada pemenang nobel dan beberapa anggota DPR dari Irlandia dan Jerman. Ada juga dua pensiunan diplomat AS, veteran kolonel Angkatan Laut AS, jurnalis, aktivis, penulis, pebisnis, juga tokoh Yahudi, Hedy Epstein (85), yang selamat dari holocaust.

Salah satu sponsor misi kemanusiaan ini adalah Free Palestine Movement (FPM) yang berbasis di California. Diplomat AS yang turut serta mantan dubes Edward L. Peck.

Sedangkan ke-12 warga Indonesia yang turut serta, Dzikrullah Ramudya, Surya Fahrizal, Santi Soekanto (Sahabat Al-Aqsha), Nur Fitri Moeslim Taher, dr. Arief Rachman, Abdillah Onim, Nur Ikhwan Abadi, Muhammad Yasin (Relawan MER-C), H. Ferry Nur, Muhendri Muchtar, Okvianto Baharudin, dan Hardjito Warno (KISPA).

Menurut Jose Rizal Jurnalis, relawan dari MER-C, peristiwa penyerangan memakan korban seorang WNI meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka. Informasi itu ia peroleh dari media Al Alam, Iran. Jose belum bisa memastikan identitas korban

Tinggalkan komentar